Aku tidak percaya akan
kebetulan tapi aku percaya akan keajaiban. Dan hal itu terjadi padaku saat awal
bulan Juli tahun 2012. Setelah siklus tidurku seperti kelelawar beberapa bulan
ini, aku selalu terbangun pukul 11 siang. Saat itu aku berbicang dengan kakakku
mengenai kuliahku. Dimana aku berencana untuk mengambil SP (Semester Pendek).
Namun kakakku berkata untuk tidak mengambilnya karena beliau mempunyai rencana
lain.
Keesokan harinya
kakakku berkata, “Banyak-banyak doa aja nda, gua kemaren udah ngajuin kasbon
untuk biaya operasi lo. Gua udah ngomongin ini sama abang. Tinggal tunggu
omongan dari atas, mudah-mudahan di ACC”. Saat itu juga air mataku langsung bercucuran
deras tak bisa dihentikan. Ingin rasanya kupeluk tubuh kakakku namun ku yakin
beliau akan menghindar.
Beberapa hari kemudian
kakakku kembali berkata, “Nda, lo siap-siap. Kasbon gua udah di ACC. Tinggal
ngambil uangnya aja. Nti berangkat sama abang. Kalo bisa secepetnya biar lo
cepet sembuh”. Lagi, beliau sukses membuat aku menangis tanpa kata.
Tak sampai tiga hari
kami berangkat ke Jakarta. Aku, Mami dan Abang. Sementara kakak ku yang pertama ditemani oleh kakak ku yang
kedua untuk siang hari. Saat malam hari beliau ditemani oleh tetangga kami yang
kebetulan membantu kami menyuci.
Sesampainya di Jakarta,
kami tidak langsung ke rumah sakit karena kami sampai waktu sdah larut.
Keesokan harinya kami berangkat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ketika
sampai, kami tidak membuang-buang waktu lagi. Semua check untuk kebutuhan
operasi kami lakukan hari itu juga secepatnya. Hanya tinggal beberapa check
lagi yang belum dilakukan dikarenakan waktu yang sudah larut. Hampir lima hari
kami melakukan check untuk keperluan operasi. Ternyata di dalam telingaku
terdapat daging kecil dan sudah dibuang. daging tersebut tidak berbahaya. Setelah
daging tersebut dibuang, keadaan ku membaik.
Lalu kami kembali ke
Lampung. Tak berapa lama kami mendapat kabar bahwa kami diharuskan kembali ke
Jakarta untuk melakukan beberapa test untuk melengkapi keperluan sebelum
operasi. Setelah itu kami diperbolehkan kembali dan menunggu kabar selanjutnya.
Dan berulang kali pula aku menghubungi Dokter untuk meminta kepastian jadwal
operasi ku.
Kurang dari sebulan,
kami mendapat kabar bahwa kami dapat melakukan operasi hari Senin tanggal 30
Juli 2012 namun tepat tanggal 28 Juli kabar mendadak kembali datang. Mereka
mengatakan bahwa ada orang yang lebih parah keadaannya dan membutuhkan operasi
segera. Alhasil, operasi ku diundur. Keluargaku sudah sangat bahagia namun
mendengar berita tersebut mereka kembali tak bersemangat. Keesokan harinya,
Dokter tersebut kembali menghubungiku dan memberitahu agar aku sudah dapat
berada di Jakarta hari Sabtu tanggal 4 Agustus 2012. Kami langsung menyanggupi
dan bersiap-siap.
Pada hari Sabtu aku
masuk keruangan 711 di RSCM. Dikarenakan hari Sabtu maka kami tidak dapat
melakukan operasi. Kami menunggu hingga hari Senin. Aku mendapat urutan operasi
pertama. Namun saat menunggu dua hari sebelum operasi, aku tidak mendapat infus
dikarenakan kondisi ku yang masih dalam keadaan baik.
Hari Senin tanggal 6
Agustus 2012 pukul 8 pagi aku dibimbing oleh Dokter menuju ruang operasi.
Segala keperluan sudah lengkap. Pukul 9 kurang operasi dilaksanakan. aku
tersadar pukul 2 siang hari. Saat itu pula keadaan ku belum terlalu pulih
dikarenakan HB ku yang turun dan aku sedang dalam masa menstruasi. Jadi, selama
hampir seharian aku hanya berbaring.
Saat ini bertepatan
dengan bulan Ramadhan dan aku tidak dapat puasa hingga 20 harian lebih. Kami
berada di RSCM selama lima hari namun kami belum diperbolehkan untuk kembali ke
Lampung dikarenakan seminggu setelah operasi diwajibkan check up pertama. Kami
menginap di hotel terdekat selama dua hari dan melakukan check up. Hasil
operasi ku baik, perban besarku dibuka dan aku diperbolehkan kembali ke Lampung
dengan syarat seminggu kemudian diharuskan kembali ke Jakarta untuk check up
kedua. Aku diberikan salep dan obat minum.
Seminggu kemudian kami
kembali ke Jakarta. Dan rutin selama sebulan, tiap hari Senin kami kembali ke
Jakarta. Setelah kondisi membaik, rutinitas dikurangkan dengan jadwal check up
dua minggu sekali. Namun tetap di hari Senin karena hanya pada hari tersebut
Dokter Alfian terdapat di RSCM. Dokter Alfian adalah Dokter THT yang
mengoperasiku. Dua kali aku berangkat ke Jakarta dengan frekuensi dua minggu,
frekuensi ku kembali dikendurkan menjadi satu bulan sekali.
Aku berangkat bersama
kakak ipar. Kami berangkat malam hari, sampi pagi di Jakarta dan setelah check
up siang hari kami langsung pulang lalu sampai di rumah malam hari. Jadi, kami
24 jam diperjalanan.
Saat ini aku sudah
memasuki semester 5. Suasana hangat terjadi. Mereka senang aku dapat kembali
berada di tengah-tengah mereka. Karena IP ku semester lalu, saat ini aku hanya
mendapat 12 sks. Yaitu, 4 mata kuliah. Ternyata aku benar-benar diharuskan
untuk istirahat.
Tak ada halangan untuk
ku check up karena jadwal ku yang kosong saat hari Senin. Namun akhir-akhir ini
jadwal ku banyak yang tabrakan sehingga aku belum sempat lagi untuk check up.
Saat aku mulai memasuki waktu libur kuliah, keadaan lain tidak memungkinkan.
Pertengahan bulan Januari 2013, kota Jakarta dilanda banjir yang cukup lama.
Rencana kami ubah setelah banjir Jakarta surut. Namun takdir berkata lain.
Lampung terkena banjir. Hujan selalu menghiasi langit kami. Saat ini, kami
hanya menunggu keadaan yang benar-benar tepat untuk kami dapat berangkat check
up ke Jakarta.
Dikarenakan hal
tersebut, aku tetap melaksanakan check up namun dengan Dokter ku yang di
Lampung. Aku ingin tahu keadaan kupingku saat ini. Karena rahangku terkadang
masih merasakan sakit. Dokter mengatakan bahwa kupingku baik, hasil operasinya
bagus. Rahang yang sakit adalah kelenjar yang tidak ada hubungannya dengan
telingaku. Kemungkinan kelenjar tersebut sakit adalah karena ada sakit
disekitar mulutku, mungkin saja gigi.
Jangan pernah ragu akan
keajaiban. Yakinlah, Tuhan tak pernah tidur J