Hai,
sobat. Lama tak menulis tentangmu. Sudah lama pula sebenarnya aku mempunyai
bahan untuk menulis tentangmu. Kau ingat tentang seseorang yang pernah aku
tulis bahwasanya aku menemukanmu dalam sosoknya? Aku sekarang mengetahui
sedikit tentangnya.
Tidak
lama setelah aku menulis kemarin, aku kembali ke lapangan itu. Aku memang
berniat untuk melihat dia dan teman-temannya menari. Rindu ini mendapat
jawaban, sobat. Ia ada. Ia disana. Ia melihat.
Aku
memperhatikannya. Ia dan teman-temannya begitu bersemangat. Begitu focus akan
irama. Dan begitu antusias akan pentasnya. Aku focus menikmati tari itu. Tari yang
juga kembali mengingatkanku padamu.
Latihan
nya selesai untuk sementara, ia mengambil minum dan perlahan mendekatiku. Ia memberikan
minum itu padaku, sobat. Aku tak mengenalnya, tapi benar aku melihatmu pada
sosoknya.
Dia
bernama Dita, sastra inggris angkatan 2012. Dia ramah. Dia terlalu
mengingatkanku padamu.
Kau
ingat aku pernah bilang “bagai berharap hujan salju di padang gurun”? hal itu
terjadi, sobat. Tanah jazirah arab belum lama ini dianugerahi ujan salju. Tidak
ada yang tidak mungkin, sobat. Atas ijin Allah SWT. Begitupun keajaiban, aku
percaya itu dan aku masih berharap dalam doaku. Harapan dan doa yang selama ini
tak pernah berubah.
Meski
rindu ini mempunyai wadah, namun lara ini tak akan pernah sirna sampai kau ada
di penghujung mata. Gundah ini masih merenggut separuh pikirku, tak teringat
berapa banyak aku meringis mencari. Aku merindukanmu. Hanya itu.
No comments:
Post a Comment