Thursday, March 29, 2012

semua pasti berubah :)

Kamu tau apa yang paling aku tidak suka? Menunggu dan dibohongi. Kenapa? Karena orang tersebut tak mengerti apa yang sudah aku rasakan. Sekarang, masih bisakah aku menaruh kepercayaan padamu? Tentu kau sudah tau bagaimana kondisiku saat ini. Kalaupun belum tau, kau dapat menghubungi teman-teman yang lain. Ah, sudahlah tak penting pula membahas kondisi ku ditengah panasnya darahku.
Selalu ku ingatkan bahwa aku tak akan bisa selalu ada disampingmu.  Begitupun dengan yang lain. Kita punya hidup dan masalah sendiri. Kita memang sahabat dan akan tetap menjadi sahabat. Kau tak perlu risaukan hal itu. Siapa yang bilang sahabat selalu ada? Huh? Itu kata-kata munafik. Siapa yang bisa membuktikannya? Saat kau merasa sedih dan bercerita pada temanmu, mungkin bagimu dia selalu ada saat kau butuh untuk berbagi saat suka duka. Tapi apakah kau tau yang dia rasakan saat kau bercerita? Apakah dia sedang bersedih atau tidak? Who’s know? Nothing, except he/she and God.
Bicara tentang God, u know what?  Tuhan tidak pernah tidur. Setujukah kau akan hal itu? I hope so. Gua cuma mau bilang ‘Tuhan tidak akan memberi apa yang kamu minta, tapi Dia akan memberi apa yang kamu butuhkan’ tidak usah berpikir terlalu jauh, kawan. Pori-pori, apakah kau pernah meminta pada-Nya? Alis mata, bukankah ia tercipta seiring munculnya kita dari rahim ibu? Sadarkah kita akan hal kecil itu? Hal kecil yang harusnya dari situ kita belajar bersyukur namun kita begitu saja melupakannya. Untuk hal itu saja kita sudah terlalu sombong, lantas adakah alasan besar yang dapat menyangkal agar kita tidak bersyukur? Rasanya penggalan terjemahan surat Ar Rahman yang berbunyi “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” cocok untuk pembahasan paragraph kali ini. Entahlah, bagaimana bisa semua kata ini terangkai dengan kesan menggurui. Tapi aku tidak bermaksud demikian. Aku hanya ingin berbagi, saling belajar dan tentunya kau tau ini luapan emosiku.
Maafkan aku, teman!
Jarak ini membuat segalanya terasa jauh. Tanpa ku sadari begitu banyak detik terlewat  hingga membuat ku menghela nafas panjang. Aku yang merasa telah mengenalmu ternyata hanya penguntit yang buta akan informasi orang yang sedang dalam pengawasannya. Begitu lincahnya kau bermain hingga ku tak sadar akan semua keunikan ini. Aku rasa aku sudah benar-benar tertinggal jauh. padahal baru kemarin sepertinya aku mendapatkan koneksi untuk penghubung kita. bagaimana bisa kau menghancurkan aku secara perlahan? Begitu pahamnya kah kau akan kelemahanku? Atau begitu bodohnya kah aku yang dengan mudah terbius akan kata-kata keyakinanmu? Aku rasa pertanyaan kedua lebih pantas untuk mewakili betapa kecewanya aku dengan penghancuran sesaat ini. Kau hebat, benar-benar hebat! Standing applause for you!
Tahukah kau bagaimana rasanya darah mengalir menuju otak? Aku merasakan tiap alirannya sesaat setelah ku buka semua yang selama ini telah kupercayakan padamu. Kupahamii baik-baik, mungkin saja ini hanya kesalahpenglihatan karena aku yang sudah cukup lelah. Tapi ternyata aku masih terjaga. Terjaga dengan warasnya, teman! aku memang tidak pintar tapi aku bukan anak kecil, sayang!
Aku tau itu proses yang tidak mudah, butuh waktu dan butuh adaptasi. Tapi tahukah kamu? Aku percaya padamu bahwa kamu pasti bisa! Aku sudah pernah bilang kan padamu tenta ng hal itu? Aku bukan siapa-siapa untukmu. Bagaimana bisa kata-kata ku mengandung kekuatan jika kamu sendiri pun tak bisa, tak mau dan tak yakin dengan diri sendiri? Jika kamu ingin orang lain menyayangimu, yang pertama harus dilakukan adalah kamu menyayangi dirimu sendiri. Percuma orang lain terus menyemangatimu bila kamu pun tak bisa menyemangati diri sendiri. Aku rasa kau cukup cerdas untuk mengerti maksudku. Aku tahu itu! Jika memang masih ada yang ku kenal darimu yang dulu. Kalaupun tidak, aku tak akan berubah. Aku percaya kamu!
Berhentilah terlalu bergantung pada manusia. Tak ada manusia abadi, semua ini fana. Tapi kami disini, keluarga, sahabat dan semua yang mengenalmu sayang padamu. Percayalah, Allah SWT sayang padamu. Berpikir positiflah terhadap-Nya, tanpa kau sadari Dia sedang menyusun keindahan untukmu dengan cara-Nya. Dan kapanpun kau butuhkan, Dia akan selalu ada untukmu.
semua akan selalu berubah. Begitupun dengan kita. Benar kan, teman? take it easy, guys. You never walk alone ;)

No comments: