Saturday, July 24, 2010

air mata

Air mata, haruskah jatuh disetiap ada kesempatan? Tak dapatkah ia membuat majikannya bangga akan kuatnya menahan gravitasi? Ataukah aku yang bodoh karena tak pandai bersyukur? Ya, akulah yang buta akan semua rencana Tuhan, tak melihat kebaikan dari tiap keadaan. Selalu meminta lebih tanpa bisa menjaganya. Selalu tak puas akan nikmat-Nya, mencela saat mendapat teguran-Nya, bahkan mengumpat saat semua tak sesuai harapan. Tak dapat melihat kekenyangan walau yang lain kelaparan, tak dapat merasa senang walau yang lain sedih, tak dapat berlaku prihatin walau yang lain sudah terjatuh koma, bahkan selalu mengemis walau tahu sudah lebih dari cukup. Betapa beruntungnya mempunyai sandal saat yang lain menginjak batu, betapa nikmatnya mempunyai rumah saat yang lain tak mempunyai baju ganti, betapa hebatnya saat berwisuda saat yang lain buta huruf?? Bukankah itu lebih dari yang tidak pernah aku minta sejak lahir? Aku lahir hanya berteman ari-ari tanpa mengerti cita-cita. Harapan orangtua lah yang membuat aku berfikir untuk lebih maju dari yang sudah ada. Tidakkah aku sadar akan semua kelebihan yang harusnya dipergunakan dengan baik, bukan malah menuntut melebihi takdir. Cita-cita dan harapan adalah sebuah kata agar hidup kita terarah menuju kesuksesan, sedangkan yang terpenting adalah yang menghubungkannya dengan tujuan yaitu cara kita memperolehnya. Bagaimana bisa kita mendapat surga bila caranya dengan durhaka, atau bagaimana bisa kita mendapatkan makanan bila kita hanya berdoa? Sudahkah aku berfikir akan itu semua? Selalu merasa benar tanpa mau mengerti. Bahkan menyalahkan tanpa mempelajari persoalan. Kesombongan benar-benar telah membuatku buta! Buta akan tiap kesalahan yang kubanggakan. Buta akan keistimewaan yang sebenarnya sebuah hal yang kecil. Buta akan kekayaan yang kalau dilihat adalah sebuah kemiskinan. Bahkan buta akan semua rencana indah Tuhan dibalik tiap keadaan! 7/10/2010 8:51 PM By : novia malinda

No comments: