Teruntukmu
Maafkan aku yang diam-diam menyukaimu
Menikmati tiap indahmu dalam sembunyi
Dan aku akan terus melakukannya
Biarlah, sampai jiwa ini tak beraga aku akan
menjaganya
Bukan maksudku untuk mengisi rasa ini dengan hal
yang tak wajar. Membiarkan tiap indah itu terus terlarang. aku hanya ingin
menyukai. Mencuatkan cinta yang sudah tersusun untuk dipunya. Namun apalah daya
semuanya berubah saat kau menyerahkannya. Kau serahkan kepedulian yang terbaca
layaknya kalimat. Tanpa sadar semuanya ku salah artikan. Pertanyaanmu ku anggap
peduli, tawamu ku tangkap suka, sedih mu ku pikir butuh, dan tatapanmu ku
rasakan cinta. Bukan salahmu melakukan itu. Aku yang terlalu mengganggap itu
lebih. Aku yang melanggar batas wajar. Aku yang tak tau aturan mencinta. Aku
yang hanya berpikir untuk senang-senang. Saat diam, kau datang. Saat hampa, kau
tampak. Aku salah. Sangat salah. Ini tak wajar. Ini terlarang. maafkan aku. Aku
mencintamu. Biarlah ini jadi rasa terlarang yang akan terus terpendam. Mungkin
dengan diamnya aku bisa mengurangi dosa. Aku hanya akan mencinta. Sampai rasa
ini punah seiring hilangnya jiwa. Terimakasih, cinta.