Saturday, April 4, 2015

Teruntukmu



Teruntukmu
Maafkan aku yang diam-diam menyukaimu
Menikmati tiap indahmu dalam sembunyi
Dan aku akan terus melakukannya
Biarlah, sampai jiwa ini tak beraga aku akan menjaganya



Bukan maksudku untuk mengisi rasa ini dengan hal yang tak wajar. Membiarkan tiap indah itu terus terlarang. aku hanya ingin menyukai. Mencuatkan cinta yang sudah tersusun untuk dipunya. Namun apalah daya semuanya berubah saat kau menyerahkannya. Kau serahkan kepedulian yang terbaca layaknya kalimat. Tanpa sadar semuanya ku salah artikan. Pertanyaanmu ku anggap peduli, tawamu ku tangkap suka, sedih mu ku pikir butuh, dan tatapanmu ku rasakan cinta. Bukan salahmu melakukan itu. Aku yang terlalu mengganggap itu lebih. Aku yang melanggar batas wajar. Aku yang tak tau aturan mencinta. Aku yang hanya berpikir untuk senang-senang. Saat diam, kau datang. Saat hampa, kau tampak. Aku salah. Sangat salah. Ini tak wajar. Ini terlarang. maafkan aku. Aku mencintamu. Biarlah ini jadi rasa terlarang yang akan terus terpendam. Mungkin dengan diamnya aku bisa mengurangi dosa. Aku hanya akan mencinta. Sampai rasa ini punah seiring hilangnya jiwa. Terimakasih, cinta.