Friday, April 27, 2012

Ramayana, Mal Lampung terbaru


Kemarin adalah hari yang banyak dinantikan oleh para ibu runah tangga di seluruh belahan Bandar Lampung. Tak ayal, para remaja maupun anak-anak tuut pula menantikan hari itu. Bukan karena ada pembagian uang ataupun kamera yang menyorot kehidupan exit of normal, melainkan hanyalah sebuah pembukaan salah satu mal terbesar di Lampung. Ya, hanya perdana diresmikannya pembukaan Mal Lampung yang diberi nama Ramayana.
Dikarenakan hal itu pula, sepanjang jalan ZA.Pagar Alam terkena dampak macet. Macet karena begitu banyaknya peminat yang ingin berbelanja di Mal tersebut ataupun sekedar melihat-lihat keadaan. Layaknya mereka, gue pun ikut berpartisipasi dalam kerumunan lautan manusia kala itu. Diawali dengan niat ingin melihat-lihat barang ataupun sekedar mencicipi makanan, kami mengelilingi tiap lantai dan pelosoknya. Tak ada tempat di mal tersebut yang tidak dikerumuni pengunjung. Hal tersebut membuat gue tak lagi tertarik untuk menghampiri tempat yang penuh dengan antrian.
Tak hanya tempat makanan ataupun sesuatu yang baru, namun para kasir pun sepertinya telah dibuat sibuk dengan banyaknya barang yang siap untuk diberikan kepada para konsumen. Baju, celana dan sepatu adalah barang yang dapat banyak kita temui di barang bawaan para pengunjung. Selain itu tak jarang pula yang hanya membeli sekadar coklat, buah maupun minuman. Namun ada pula segelintir orang yang tidak membawa apapun ketika akan pulang. Dan gue adalah salah satu dari kategori ke-3. Hahaha
Disini gue akan deskripsikan tiap lantai dari Mal Lampung ini. Mal ini terletak di Rajabasa, tidak jauh dari kampusku tercinta, yaitu UNILA. Tidak seperti mal lainnya, mal ini mempunyai bagian yang cukup luas diluar untuk sekedar tempat nongkrong para pengunjung. Pertama masuk kita akan disuguhkan 3 tempat makanan dan dilanjutkan dengan toko aksesoris wanita, counter handphone, maupun pusat kacamata. Dan dibelakang escalator terdapat pusat barang-barang kebutuhan sehari-hari dengan luas yang cukup besar dengan nama Robinson.
Lanjut ke lantai 2.  Di lantai ini terdapat aneka macam pakaian, mulai dari baju, celana, jaket, dan pakaian lainnya serta tas, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Selain kebutuhan sandang, di lantai ini juga terdapat Timezone, yaitu arena bermain anak-anak. Untuk dapat bermain, kita hanya perlu menggunakan koin yang telah dibeli di kasir. Permainan-permainan dalam Timezone cukup lengkap disertai dengan permainan yang sudah sangat jarang kita temui, yaitu bom-bom car. Di dekat kasir tedapat permen yang cukup banyak tersedia tanpa ada tulisan apapun. Dan saat itu pula gue dan faiz langsung melaju keluar dan pergi karena ternyata kakak gue sudah mengambil permen tersebut tanpa berkata apapun. Haha *kocak*
Lantai terakhir, yaitu lantai 3. Untuk lantai ini hanya tersedia aneka jenis sandal dan sepatu lengkap dengan berbagai macam model dan merk. Selain itu, ada beberapa juga keperluan olahraga seperti renang, sepak bola, basket dan lainnya.
By the way, kenapa juga gue jadi promote gini *gelenggeleng*. Seperti yang udah gue ceritakan, semua tempat di mal ini so crowded *menghela nafas*. Dan yang pasti, kalau kalian setipe dengan gue pasti kalian akan memilih untuk pulang dan menonton spongebob dibandingkan berdesakan dengan pengunjung yang beberapa diantaranya adalah pencopet. Spongebob? Ya, itu salah satu kartun favorit gue yang menurut gue banyak pelajaran tersembunyi. Contoh kalimat yang gue suka saat Patrick menjadi raja dan berkata “Hidup memang tidak adil, jadi biasakanlah dirimu”. Keren kan? *senyum puas*
Kenapa juga kita jadi membahas film. Bicara soal mal baru, dimana ada keramaian pasti pencopet merajalela. Meskipun para pencopet tahu bahwa banyak pula dari pengunjung yang tidak membawa uang tetap saja mereka beroperasi. Itu adalah kebudayaan yang tidak dapat dipungkiri, teman.
Setelah berkeliling, kami ke lantai satu hendak pulang. Di lantai satu terdapat boneka upin-ipin dan spongebob yang sedang ramai dikerumuni para pengunjung. Mereka bersalaman maupun berpose untuk berfoto bersama. Para pengunjung bergantian berfoto bersama mereka. Sampai tiba saatnya ada 2 perempuan yang akan berfoto bersama boneka upin-ipin. Ketika mereka sudah berpose dan siap untuk berfoto, tiba-tiba saja kakak gue udah ada dibelakang mereka dan tepat ditengah mereka berempat. Lagi-lagi gue dan faiz melaju pergi sambil tertawa melihat kejadian kocak hari ini. hahaha
Hidup memang indah jika kita melihat dengan ‘dua kacamata’. Dibalik keramaiannya ternyata banyak keindahan hidup yang sayang apaila harus dilewatkan begitu saja J