Sunday, November 15, 2009

@241108 Hari berganti hari Cobaan silih berganti Umur semakin tinggi Tak jarang termakan emosi Hari ini genap 17 tahun Periode guncangan anak muda Itu pandangan mereka pada sang angka Namun semua yang dilontarkan Seakan berbalik dalam kehidupanku Merasa bebas saat ditangan ku Ku diajarkan melihat sisi dunia lain Melihat, menerka, dan menyelesaikan Mengubah pola dan memperbaiki Yang lalu terasa lemah Ketika ku mengerti hari ini Dan melewati puncak yang tinggi Dikala malam mulai merangkak Mengacuhkan sang mentari pudar Badai hati yang memberontak Perlahan surut termakan senja Pikiranku bernostagia akan hujan Membuka lembaran lama yang usang Kusut hampir tak terbaca Luntur bagai enggan dilihat Hari ini ku tersenyum bangga Setelah ku buka lembaran itu Sampai pada saat halaman batas Yang membuat paku pada diri Ku tertunduk terpaku dan terbata Melihat kebebasan, keceriaan serta keteguhan Ternyata halaman itu menyadarkan Ketinggian adalah tantangan Langit rubuh mencongkakkan diri pada bumi Awan hujan menampakkan kehebatan pada tanah Awan berdampingan dengan sang langit Ia tak bisa menahan diam tuk memuntahkan hujan Dikarnakan bumi telah mengacuhkannya Namun ku diam menatap kosong Pada hati yang tercabik !!! @240509 Apakah mereka buta Tak melihat kejenuhan ku Apakah mereka tuli Tak mendengar keluh kesah ku Ataukah mereka tak berhati Sehingga tak bisa peka akan gundah ku Hidup, cinta seakan masalah besar Tak kenal lagi akan indah dunia Sampai naluri terus beralibi menjauh dari kepekaan Peka akan tiap jeritan sesama disampingnya Yang terus menjerit hingga tak berdaya Diam terpaku sampai tak kenal rasa Menahan berontak nya sang raja jiwa Tak teraba olehnya suara ku Tak tergenggam tangan nya akan sayu ku Hanya lengkungan bibir yang tertatap dari ku Terasa penuh bumi ini dibuatnya Seakan lapar diri ini ketika melihatya Tak ayal menimbulkan perseteruan Hanya demi menyumpal mulut ini Habiskan saja ..!! Hingga busa memberontak keluar Dan sang sari bosan di lambung Ku tak akan ambil tindakan apapun Sampai kau muak akan kuatmu ..!! By:novia malinda

Saturday, November 14, 2009

Hari berganti hari Cobaan silih berganti Umur semakin tinggi Tak jarang termakan emosi Hari ini genap 17 tahun Periode guncangan anak muda Itu pandangan mereka pada sang angka Namun semua yang dilontarkan Seakan berbalik dalam kehidupanku Merasa bebas saat ditangan ku Ku diajarkan melihat sisi dunia lain Melihat, menerka, dan menyelesaikan Mengubah pola dan memperbaiki Yang lalu terasa lemah Ketika ku mengerti hari ini Dan melewati puncak yang tinggi Dikala malam mulai merangkak Mengacuhkan sang mentari pudar Badai hati yang memberontak Perlahan surut termakan senja Pikiranku bernostagia akan hujan Membuka lembaran lama yang usang Kusut hampir tak terbaca Luntur bagai enggan dilihat Hari ini ku tersenyum bangga Setelah ku buka lembaran itu Sampai pada saat halaman batas Yang membuat paku pada diri Ku tertunduk terpaku dan terbata Melihat kebebasan, keceriaan serta keteguhan Ternyata halaman itu menyadarkan Ketinggian adalah tantangan Langit rubuh mencongkakkan diri pada bumi Awan hujan menampakkan kehebatan pada tanah Awan berdampingan dengan sang langit Ia tak bisa menahan diam tuk memuntahkan hujan Dikarnakan bumi telah mengacuhkannya Namun ku diam menatap kosong Pada hati yang tercabik !!! Apakah mereka buta Tak melihat kejenuhan ku Apakah mereka tuli Tak mendengar keluh kesah ku Ataukah mereka tak berhati Sehingga tak bisa peka akan gundah ku Hidup, cinta seakan masalah besar Tak kenal lagi akan indah dunia Sampai naluri terus beralibi menjauh dari kepekaan Peka akan tiap jeritan sesama disampingnya Yang terus menjerit hingga tak berdaya Diam terpaku sampai tak kenal rasa Menahan berontak nya sang raja jiwa Tak teraba olehnya suara ku Tak tergenggam tangan nya akan sayu ku Hanya lengkungan bibir yang tertatap dari ku Terasa penuh bumi ini dibuatnya Seakan lapar diri ini ketika melihatya Tak ayal menimbulkan perseteruan Hanya demi menyumpal mulut ini Habiskan saja ..!! Hingga busa memberontak keluar Dan sang sari bosan di lambung Ku tak akan ambil tindakan apapun Sampai kau muak akan kuatmu ..!! By:novia malinda
Walaupun sang iblis dalam hati sudah jitu ku kalahkan, namun kini hatiku menjerit. Memberontak seakan tiada mulut yang halus berbahana . Tiada jantung yang suci berderap . Dirikupun terdiam . Seolah paku kubuat . Derai air mata membisu . Mereka layak ditolak tanah bumi serta merta merekapun enggan sentuh panasnya bumi . Lagiku terdiam . Sosok demi sosok yang terpintas di depan raungan jiwamenambah lengkingan sang hati . Diriku mulai tersentak ,pikirku sang hati sungguh telah berisik .! Menyiksa raga dan batin ku . Dalam relung ku memaki . Dasar bodoh ! Begitu bodohnya sang hati . Bodoh … Bodoh… Bodoh.. by:vinda